SDN Lobuk I Mendadak Berubah Seperti Pesantren

SUMENEP – Suasana Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lobuk, Kecamatan Bluto, Madura, Jawa Timur, mengalami kemajuan yang cukup signifikan dibadingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, saat ini banyak kalangan yang beranggapan sekolah pelat merah itu tidak ubahnya seperti pesantren yang dipenuhi sejuta barokah didalamnya.

Perubahan tersebut terjadi sejak kepemipinannya Akhmad Hamidi selaku kepala sekolah. Selama kurang lebih tiga tahun sejak dirinya diangkat menjadi kepala sekolah, semua struktural sekolah berjalan sesuai topoksi masing-masing.

Utamanya komite sekolah yang bersentuhan langsung dengan sejumlah elemen masayarakat. Sehingga, sinergai antar sekolah dengan masyarakat, tokoh masyarakat dan juga aparatur desa setempat terbangun. Tidak hanya itu, hubungan antar pemuka agamapun juga dilakukan.

Alhasil, keberadaan sekolah pelat merah yang awalnya kepercayaan masyatakat mulai memudar kini bisa terbangun kembali. Bahkan antusias masyarakat untuk menyekolahkan putra putri mereka semakin tinggi.

”Alhamdulillah hubungan dengan semua stack holder, termasuk aparat desa dan juga para usahawan selama ini sangat baik. Bahkan banyak sumbangsih dari masyarakat lumayan besar. Akibat dukungan mereka kami bisa membeli drumband dan juga fasilitas yang lain,” katanya.

Tidak hanya itu, dukungan dari wali murid juga sangat besar, bahkan setiap tahun selalu mengadakan perpisahan tanpa ada pemaksaan dengan biaya sendiri. Setiap tahun mereka mengingkan acara perpisahan didesain islmai seperti haflatul imtihan yang bisa dilaksanakan di pondok pesantren.

Dikatakan, akhir-akhir ini banyak siswa pindah sekolah dari sekolah lain ke SDN Lobuk. Setelah pihaknya menanyakan alasannya, kenapa tidak memilih sekolah yang ada pondok pesantren karena dinilai banyak barokahnya. Merena dengan tegas mengatakan, jika di SDN Lobuk diyakini memiliki banyak barokah layaknya pondok pesantren terkemuka.

”Banyak masyarakat menganggap jika SDN Lobuk sudah seperti pesantren. Bedanya hanya tidak ada kiai yang mukin disini. Tapi kiainya sudah ada, begitupu ustadsnya juga ada. Makanya banyak siswa MI dengan sadar pindah ke SDN Lobuk,” katanya.

Selain itu, perubahan yang sangat nampak dimuka masyarakat adanya perubahan prilaku siswa. Dimana sejak beberpa tahun prilaku siswa seperti prilaku santri. Salah satunya, salaman ketika hendak masuk sekolah maupun pulang sekolah kepada semua guru.

Selain itu, siswa juga banyak faham dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari prilaku islami. Seperti sopan santun dalam lingkungannya masing-masing.

”Selama ini banyak warga yang sudah tua meneysal. Seandainya zaman bisa diputar balik, mereka akan sekolah lagi di SDN Lobuk,” tegasnya.

1. Profil Akhmad Hamidi

 1982-1985 menjadi tenga suka relawan di SMPN Bluto

 1985 Guru olah raga SDN Kaduarat I, Kecamatan Larangan Pamekasan

 1988-2002 dipercaya sebagai ketua KKG Kecamatan Larangan Pamekasan

 2002 dimutasi menjadi guru kelas di SDN Pakandangan Barat II Kecamatan Bluto

 2002 dipercaya wakil ketua KKG Olahraga

 2002 dipercara sebagai sekretaris KKG Gugus IV

 2003 dipercaya untuk mewakili sumenep mengikuti diklat pemberdayaan guru kelas sebagai guru penjaskes

 2007 lulus sertifikasi sebagai guru kelas

 2007-2012 tim pembina cerdas cermat

 2012 PLH kepala Sekolah SDN Lobuk I per 4 September 2012,